Anyways, setelah terbang selama 9 jam dan nyangkut di Sydney selama 2 jam karena ketinggalan pesawat; ketemulah gua, Fikhar and Raeka dengan sosok lelaki pujaan kami...Rival gitu maksudnya. Dan langsung meracaulah gua soal dendam kesumat gua sama pramugari Qantas yang namanya Sonia. Judes banget bo! Cocok banget dia buat jadi image iklan Qantas: "Queer and Nasty, Typical Australian Service." That's the last time I'll ever fly with that airline! Rival menjemput kita dengan teman barunya, Dito, yang rumahnya kita take-over juga.
Sampai di Darlington Grove, gua langsung tepar di atas tempat tidur sementara anak-anak, Rival and Dito keluar lagi cari makanan kebangsaan keluarga kita, McD. Begitulah kehidupan kami di Melbourne dimulai...