Aug 18, 2008

Indonesian Day at Moreland Primary School

Dalam rangka Indonesian Day, Moreland Primary School (tempat Fikhar and Raushan sekolah) menyelenggarakan special assembly. Sekolah ini memang getol merayakan keberagaman budaya. Terutama karena paling kurang ada 35 bangsa yang jadi murid di sekolah ini. Penampil utamanya adalah Saman Dancer Indomelb plus orang tua murid Indonesia, termasuk Ifa dan Oci.

pre-performance

Awalnya Ifa ragu untuk ikutan tampil, tapi akhirnya setelah ikut latihan pertama di Parkville, dia jadi semangat untuk bergabung. Hanya ada waktu dua minggu untuk latihan. Beberapa dari mereka sudah pernah tampil di acara-acara lain di Melbourne. Jadi hanya yang baru-baru saja yang mesti menghapal gerakan dan lagu yang harus dinyanyikan.

Selama latihan Raeka selalu ikut nonton. Setelah ikut 3 kali latihan dia sudah mulai hapal lagu yang didendangkan oleh para penari. Di rumah dia mulai sering banget nyanyiinya... "Salamualikum kami ucapkan/para undangan yang baru tiba/karena salam nabi kan sunnat jarota mummat tanda mulia...". Dia bahkan udah bisa mengikuti beberapa gerakan tarinya, tentunya dengan muka yang lucu. Alhasil selama seminggu terakhir, suara dia dan Ifa yang lagi menghapal lagu, mengisi rumah Darlington dengan nuansa dan alunan saman.

Latihan terakhir di rumah Darlington, hari minggu siang kemarin. Semenjak pagi Ifa udah siap-siap masak siomay. Hari itu juga pas 17 Agustusan, jadi sebagian warga Indonesia upacara dan makan-makan di Konsulat Jenderal dahulu. Sekitar jam 2an, ketika Rival lagi asyik tidur siang, para penari udah mulai berdatangan. Jam 3an mereka mulai menari di ruang tengah, ditonton dengan histerical oleh sejumlah anak-anak (Raushan, Izzat, Ayu, Amel, Rasha, Fikhar and Raeka). Karena hari terakhir sebelum acara, kali ini mereka latihan sampai menjelang malam. Suasana rumah Darlington jadi meriah.

D-Day

Pagi-pagi, para penari udah kumpul di Moreland PS, untuk pakai kostum dan dress rehersal. Sekitar jam 9.10 murid-murid, guru-guru dan para orang tua mulai kumpul di Assembly Hall. Ayu dan Amel (anak-anak Dwie dan Ika) yang bertugas sebagai mc mulai mengumumkan acara Special Assembly hari itu.

Setelah Australian Anthem, dikumandangkanlah Indonesian Anthem yang sudah disiapkan oleh Tim Indomelb (Zubeth dan Fabian). Bendera Merah Putih juga dikibarkan di pagar lantai atas. Ada rasa haru dan bangga juga mendengar Indonesia Raya di negeri seberang.

Usai Indonesia Raya yang cukup membangkitkan suasana, Saman Dancer menampilkan rangkaian tariannya. Saman Dance terdiri dari beberapa set gerakan. Yang ditampilkan kali ini ada 5 set. Di antara tiap set selalu ada jeda, yang memberikan kesempatan kepada penonton untuk memberikan tepuk tangan gemuruh. Terlihat sekali para murid-muri SD dari berbagai bangsa itu terbengong-bengong kagum dengan tarian yang disajikan. Guru-guru dan orang tua yang hadir juga kelihatan antusias dan tercengang-cengang dengan kekompakan dan semangat para penari. Latihan yang hanya lima kali ditutup dengan performance yang luar biasa dari para penari.

Setelah Saman yang bikin heboh ruang Assembly, ada penampilan dari Indonesian Choir asuhan Mba Amelia. Penyanyi gabungan antara anak Indonesia dan anak-anak bangsa lain. Ada dua lagu yang dinyanyikan; "Sorak-Sorak Bergembira" dan "Rasa Sayange". Lagu pertama untuk memperingati Kemerdekaan Indonesia, lagu kedua disebut sebagai "the famous Indonesian folk song". Sepertinya ini bagian dari upaya sistematik untuk reclaiming lagu "rasa sayange" yang sempat diklaim sebagai lagu rakyat Malaysia.

Special Assembly usai sekitar jam 10an. Para penari kemudian berfoto-foto dengan para murid dan guru. Juga dengan murid-murid para orang tua warga Indonesia yang hadir hari itu. Ifa kelihatan puas dan gembira, walaupun ada gurat lelah juga di mukanya.

Sudah lama Darlington gank tak merayakan 17 Agustusan. Terutama karena hari itu sering kehilangan maknanya bila melihat nasib bangsa dan tanah air saat ini. Hari ini kami peringati 17an dengan khusu' dan gembira bersama bangsa-bangsa lain di negeri bawah angin. Dirgahayu Republik Indonesia...

1 comment:

martin goro-goro said...

Hallo semua anggota Darlington Gank,
pertama-tama mohon maaf baru sempat duduk di depan komputer setelah kembali dari Solo.

Eyang sudah baca duluan ceritera kalian tetapi tidak tahu bagaimana menulis dan mengirim komentarnya. Sewaktu papa tiba di rumah, Eyang sudah tidak sabar menceriterakan dengan berbinar-binar kegiatan kalian dalam memperingati HUT kemerdekaan bangsa kita.

Tiba pada ceritera tentang hobi Fikhar Eyang semakin bergairah. Yang paling diulang-ulang ama Eyang adalah hobi Fikhar shopping dengan Tete. Tete hanya jawab: for my grandchildren, I am ready to climb any montain in the world! Tete semakin kangen pada kalian semua di sini.

Tete dan Eyang bahagia sekali bahwa Ifa, Rival serta Fikhar dan Raeka tidak hanya belajar serius dan kerja keras tetapi juga tetap bisa bergembira bersama dengan sesama teman dari berbagai bangsa. Walau cape dikit, yang penting selalu bersama dan cheerful. Love is togetherness!

Minggu depan, Eyang dan Tete akan urus paspor (buat Tete yang sudah kedaluwarsa) dan visa buat kita berdua. Eyang sudah pastikan akan datang lagi ke sini sebelum Ultah Fikhar. Tete masih menunggu kepastian dari Asia Foundation yang menawarkan kesempatan jadi konsultan mereka selama 5 bulanan sampai akhir tahun. Bila kontrak jadi ditanda-tangani, maka mohon beribu maaf ke Fikhar, Tete baru bisa datang sekitar Januari-Februari 2009, saat summer. Bila tidak jadi kontrak, maka Tete akan datang bersama Eyang sebelum 21 Oktober 2008.

OK guys, stay active and be happy.

Love, Eyang and Tete