Aug 4, 2008

Tamasya ke Lake Mountain

Akhirnya, Sabtu, 2 Agustus tiba juga. Ifa bangun pagi-pagi sekali, untuk goreng spring roll dan perkedel yang udah disiapinnya sejak Jumat siang. Rival juga bangun lebih pagi, supaya lebih cepet nganter korannya. Ini hari penting, karena kami akan bertamasya ke Lake Mountain. Bersama Darlington Gank ada rombongan Kel. Assegaf minus Nana, Kel. Uda Edi, Kel. Erik plus teman adiknya, Mas Jay, dan tiga dara dari Lang St. (Ika, Najma dan wanita pakistan yang sampe sekarang kita gak tau namanya). Total jenderal semuanya ada 23 orang, nyewa tiga mobil 8 seater.

Jam lapan kurang seperempat, rombongan Darlington menuju ke rumah Uda Edi di Brunswick West. Setelah itu Rival, Uda Edi, and Baim, ke City untuk ambil mobil sewaan. Jam 9.10 semua tim udah lengkap di depan rumah Baim. Sepuluh menit kemudian tiga mobil sudah meluncur menuju Lake Mountain, lewat Eastern Freeway.

Kami semobil dengan Kel. Uda Edi. Fikhar dan Raeka yang udah excited dari pagi, semakin kegirangan sepanjang perjalanan. Tiga anak duduk paling belakang, Yazi, Fikhar dan Raeka. Victra duduk sama Ibunya dan Tante Ifa (Mrs. Lady, kata Yazi) di tengah. Di jalan mereka ngoceh terus gak berenti-berenti. Meski dua ibu-ibu di kursi tengah terus menerus nyuruh para kurcaci ini tidur, tetep aja mereka gak nurut. Ibu-ibu ini juga gak pantang lelah menyuapi anak-anak dengan ransum yang disiapin dari rumah: spring roll, roti sosis, kacang, cokelat dan biskuit. Taktik ampuh supaya ketika sampai perut anak-anak udah lumayan penuh dan bisa langsung main tobogan*.

Selain ngobrol, anak-anak juga nyanyi-nyanyi. Kalau liat lambs lagi merumput mereka langsung nyanyi "Merry has a little lamb". Raeka juga sering berinisiatif nyanyi sendiri. Beberapa lagi dia dendangkan, di antaranya "rain, rain go away..". Kalau udah mulai bosen dan kecapean, mereka juga mulai bertengkar. Dan setelah satu jam perjalanan, Fikhar mulai nyebelin karena gak berhenti nanya berapa lama lagi kita akan sampai.

Setelah sejam setengah, kita berenti sebentar di Healsville. Sebagian ke toilet, sebagian meregangkan badan dan kaki. Kota ini menarik banget. Kecil, teduh dengan jalan mungil yang berkelok-kelok. Agak beda dengan tipikal kota kecil Australia pada umumnya yang kotak-kotak dan agak gersang dengan jalan yang lebar-lebar. Di kota ini juga ada kebun binatang yang cukup besar. Gak heran kalau suasananya ramai dan ekonominya berkembang.

Tak sampai satu jam perjalanan setelah beristirahat, kita sampai di Lake Mountain. Salju sudah banyak di sepanjang sisi jalan 10 km menjelang pos tiket. Hujan juga mulai turun, sayangnya bukan snowflake. Hari ini rupanya banyak sekali pengunjung yang datang. Parkiran di dekat resort sudah penuh, sehingga kita harus parkir 2 km di bawah dan naek shuttle bus ke atas. Anak-anak sudah gak sabaran. Fikhar, Raeka dan Raushan udah mulai maen salju di parkiran itu.

Turun dari shuttle bus, sebagian menuju tempat penyewaan. Untung aja kita udah sewa tobogan dan beberapa boots anak-anak di City kemarennya. Jadi gak perlu antre dan anak-anakbisa langsung beraksi dengan tobogannya. Tanpa peduli bahwa tobogan run-nya masih harus jalan lagi ke dalam, Fikhar dan Raeka dengan girang langsung meluncur dengan tobogan di sekitar parkiran. Raeka keliatan lucu banget dengan balutan baju salju warna purple, pink and hejo, dengan sarung tangan merah and boot coklat. Fikhar pake baju salju juga dengan warna biru muda, juga dengan sarung tangan merah dan boot coklat.

Masuk ke dalam ada tobogan run yang udah penuh orang. Di pinggir run ada perempuan yang teriak-teriak pake toa nyuruh orang-orang dewasa supaya gak jalan di tengah run, "walk on the side, walk on the side...". Fikhar, Yazi, Raeka dan Victra tanpa ragu langsung meluncur di sana. Sayangnya hujan makin deras. Gak lama Raeka udah mulai kedinginan dan kecapean. Dia mulai nangis. Rupanya, setelah di bawa Ifa ke cafe, baru ketahuan kalo kaos kakinya udah basah kuyup. Setelah kira-kira 6 kali meluncur Fikhar juga mulai kecapean. Dia mulai sibuk nyari site untuk bikin snowman.

Setelah dua jam-an, hujan kadang berenti, kadang deres. Akhirnya Ifa dan Uni Dina bawa anak-anak ke cafe. Minum coklat dan makan chips, sambil mengeringkan diri di heater. Mereka semua ngumpul di pojokan, anak-anak nongkrong di atas heater, persis di bawah peringatan "do not sit and put your wet clothes on the heater". Berkali-kali si petugas yang keliling meminta anak-anak turun dari heater, tapi berkali-kali juga mereka kembali nonkrong di sana dan para orantuanya cuma cengar-cengir saja (lha gimana...orang pada basah, daripada sakit hayooo...).

Sekitar jam setengah empat snowflake mulai turun. Anak-anak mulai keluar lagi maen ujan salju dan lemar-lemparan bola salju. Ifa, Dina dan Oci, yang sebelumnya jagain anak-anak mulai main tobogan. Anak-anak yang udah rada kering, mulai basah lagi...

Setelah puas sekitar jam setengah lima-an, kita siap-siap pulang. Butuh 20 menitan untuk ganti pakaian di tengah suasana anak-anak yang udah kecapean dan kedinginan. Akhirnya, jam 5 kita turun. Jalanan mulai gelap dan gerimis. Sepanjang perjalanan pulang anak-anak kembali mengoceh tak henti-hentinya padahal para orangtuanya sudah cukup tepar. Ifa lalu mengacungkan tangannya ke arah Fikhar, pura-pura memegang remote control. Fikhar terheran-heran dan bertanya,"What are you doing?" Dijawab Ifa,"I'm pressing the pause button." Tanpa ragu-ragu dijawab lagi sama Fikhar,"Oh, no...that's the rewind button."

Di bawah kita sempat berenti sebentar di desa persis di kaki gunung, karena kanvas rem mobil yang dipake Erik berbau gak enak. Tips penanganannya mudah: cuma disiram air dan ditunggu sepuluh menit.

Malam itu kita semua makan ayam Nandos di Boxhill. Ifa makan kuskus favoritnya dan anak-anak makan ayam panggang. Semua keliatan heppy, walaupun jalannya agak tertatih-tatih karena lelah dan pegel-pegel akibat maen tobogan.

Pukul 9 malam, Darlington gank sudah sampai rumah. Cape tapi senang.

----------------------------------------

* Tobogan = papan luncur. Bentuknya ya seperti papan. Terbuat dari plastik atau fiber. Besarnya sekitar 1.20 x 50 cm. Di bagian depan ada tali panjang, seperti kekang kuda. Di kiri dan kanan depan ada tali pendek, layaknya handle. Penggunaannya, bisa didudukin atau dipakai berdiri seperti skateboard. Tali kekang berguna sebagai kendali dan penjaga keseimbangan. Sewanya $8 sehari-semalam.

5 comments:

roman said...

Waah seru banget tamasyanya!!!
Tapi ngomong2 tobogan apa ya? :D
Salam dari Aidan di Depok buat semua...

martin goro-goro said...

Tete dan Eyang ikut gembira membaca cerita piknik ke Lake Mountain. Ceritanya sangat menarik dan rinci seakan Tete dan Eyang juga ikut tamasya bersama the Darlington Gank.

Fikhar cukup tangkas membelokkan niat Ibu dengan celetukan yang cerdas. Kami bahagia sekali.

Salam kangen sekali dari Eyang dan Tete

martin goro-goro said...

Fikhar dan Raeka balas ya email Tete dan Eyang.

Pengen dengar cerita dari kalian berdua.

Love Eyang n Tete

ibudirafisa said...

wah seru yaa..
Fa fotonya mana ?
salam ya buat Dina...

martin goro-goro said...

Knock, knock is any body there??? We miss your new stories. By sharing your stories that we are always with all of you all the time.

Love, Eyang n Tete